Apakah Pengertian Elektrolit dan 4 Perbedaan Elektrolit Kuat Dengan Elektrolit Lemah
Pengertian larutan elektrolit merupakan larutan yang bisa menghantarkan arus listrik. Dalam larutan elektrolit molekul-molekulnya terurai (terdisosiasi) menjadi partikel-partikel bermuatan listrik positif dan negatif yang disebut dengan ion (ion positif-ion negatif). Ion positif yang dihasilkan dinamakan kation dan ion negatif yang dihasilkan dinamakan anion. Jumlah dari muatan ion positif dan ion negatif akan sama sehingga muatan ion-ion dalam larutan netral. Ion-ion inilah yang kemudian menghantarkan arus listrik.
Perubahan kimia larutan ini ditandai dengan perubahan warna, munculnya gelembung gas dan adanya endapan, serta jika diuji dengan alat uji elektrolit larutan ini mampu menyalakan sebuah lampu. Semakin banyak ion yang terbentuk, maka semakin kuat sifat elektrolit larutan tersebut.
Larutan elektrolit kuat adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik dengan baik. Hal ini disebabkan karena zat terlarut akan terurai sempurna (derajat ionisasi ? = 1) menjadi ion-ion
sehingga dalam larutan tersebut banyak mengandung ion-ion. Sebagai contoh larutan NaCl. Jika padatan NaCl dilarutkan dalam air maka NaCl akan terurai sempurna menjadi ion Na+ dan Cl–.
Larutan elektrolit lemah adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik dengan lemah. Hal ini disebabklan karena zat terlarut akan terurai sebagian (derajat ionisasi ? << 1) menjadi ion-ion sehingga dalam larutan tersebut sedikit mengandung ion.
Daya hantar listrik larutan elektrolit bergantung pada jenis dan konsentrasinya. Beberapa larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik dengan baik meskipun konsentrasinya kecil, larutan ini dinamakan elektrolit kuat. Sedangkan larutan elektrolit yang mempunyai daya hantar lemah meskipun konsentrasinya tinggi dinamakan elektrolit lemah.
Yang tergolong elektrolit kuat adalah:
- Asam-asam kuat, seperti : HCl, HCl03, H2SO4, HNO3 dan lain-lain.
- Basa-basa kuat, yaitu basa-basa golongan alkali dan alkali tanah, seperti: NaOH, KOH, Ca(OH)2, Ba(OH)2 dan lain-lain.
- Garam-garam yang mudah larut, seperti: NaCl, KI, Al2(SO4)3 dan lain-lain
Yang tergolong elektrolit lemah:
- Asam-asam lemah, seperti : CH3COOH, HCN, H2CO3, H2S dan lain-lain
- Basa-basa lemah seperti : NH4OH, Ni(OH)2 dan lain-lain
- Garam-garam yang sukar larut, seperti : AgCl, CaCrO4, PbI2 dan lain-lain
Pengertian Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit
Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan listrik, sedangkan larutan non elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan listrik. Larutan elektrolit dapat dibedakan menjadi elektrolit kuat dan elektrolit lemah. Elektrolit kuat mempunyai daya hantar yang relatif tinggi walaupun konsentrasinya relatif kecil, sedangkan elektrolit lemah mempunya daya hantar yang relatif rendah walaupun konsentrasinya relatif besar.
Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik, memberikan gejala berupa menyalanya lampu pada alat uji atau timbulnya gelembung gas dalam larutan. Sedangkan larutan non elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik, sebabnya karena larutan tidak dapat menghasilkan ion-ion.
Jika larutan dapat menghantarkan arus listrik, maka lampu akan menyala. Dalam hal ini terdapat tiga jenis larutan. Larutan yang dapat membuat lampu menyala terang ialah larutan elektrolit kuat, larutan yang dapat membuat lampu menyala redup ialah larutan elektrolit lemah dan larutan yang tidak menyalakan lampu ialah larutan non elektrolit.
Larutan elektrolit kuat adalah senyawa yang terionisasi secara sempurna ketika dilarutkan di air. Larutan elekrolit kuat sebenarnya berasal dari tiga jenis larutan, yaitu Garam yang larut dalam air, asam kuat, dan basa kuat. Larutan elektrolit kuat yang berasal dari garam dapat dicontohkan dengan larutan garam NaCl. Larutan ini dapat larut dalam air menghasilkan kation dan anion.
Larutan elektorlit lemah ialah larutan yang terionisasi sebagian di dalam air. Sehingga larutan jenis ini hanya menghasilkan sedikit ion di dalam air. Elektrolit lemah biasanya berasal dari dua jenis larutan, yakni asam lemah dan basa lemah.
Salah satu contoh dari asam lemah yang juga merupakan elektrolit lemah ialah Asam Asetat (HC2H3O2). Asam asetat memiliki karakter yang berbeda dari asam kuat, karena jika dilarutkan dalam air, asam asetat tidak akan terionisasi sempurna, hanya sekitar 1% dari molekulnya yang akan terdisosiasi menjadi ion dalam larutan air. Contoh asam lemah: Asam Asetat(HC2H3O2)
Perbedaan Larutan Elektrolit Kuat dan Larutan Elektrolit Lemah
Perbedaan utama larutan elektrolit kuat dan elektrolit lemah adalah daya hantarnya ketika konsentrasi kedua jenis elektrolit sama. Pada elektrolit kuat, elektrolit dapat terurai sempurna atau hampir sempurna menjadi ion-ion dalam pelarutnya. Contoh larutan elektrolit kuat yaitu senyawa-senyawa garam mudah larut dalam air, basa kuat, dan asak kuat, seperti NaCl, KBr, CuCl2, Ca(NO3)2, (NH4)2S, NaOH, Ba(OH)2, HCl, dan H2SO4.
Sedangkan, pada elektrolit lemah, elektrolit hanya dapat terurai sebagian kecil menjadi ion-ion dalam pelarutnya. Contoh larutan elektrolit lemah yaitu senyawa-senyawa asam lemah dan basa lemah, seperti H2C2O4, CH3COOH, N2H4, dan NH3. Secara kuantitatif, kuat lemahnya elektrolit dapat dinyatakan sebagai derajat ionisasi / derajat disosiasi, α.
Ciri-ciri Larutan Elektrolit Kuat
- Menghantarkan arus listrik yang kuat.
- Terurai dengan sempurna.
- Larutan Elektrolit Kuat memiliki derajat ion (A) A = 1
- Pada pengujiannya Larutan Elektrolit Kuat memiliki nyala lampu yang sangat terang dan memiliki gelembung gas banyak.
Ciri-ciri Larutan Elektrolit Lemah
- Menghantarkan Listrik yang lemah.
- Tidak semuanya terurai
- Memiliki derajat ion (A) 0< A <1
- Pada pengujian Larutan Elektrolit Lemah memiliki nyala Lampu yang redup Dan memiliki gelembung gas sedikit.