Soal jawaban Indonesia pada awal kemerdekaan

Assalaamu’alaikum, hai kawan-kawan, selamat berjumpa lagi, pada kali ini admin akan memberikan contoh soal dan jawaban Indonesia pada awal kemerdekaan. Mudah-mudahan contoh soal dan jawaban Indonesia pada awal kemerdekaan ini bermanfaat banyak.

Soal No. 1). Jelaskan hal-hal yang dilakukan pemerintah dalam mengubah perekonomian dari struktur kolonial menjadi struktur ekonomi nasional!

Jawaban: hal-hal yang dilakukan pemerintah, yaitu:
a. Pada bulan Februari 1946 pemerintahan menyelenggarakan konferensi ekonomi, yang menghasilkan kesepakatan sebagai berikut:

  • Menghapuskan sistem autarki lokal warisan Jepang dan menggantinya dengan sistem sentralisasi
  • Sebuah perkebunan tanpa kecuali akan diawasi oleh pemerintah untuk meningkatkan produksinya.

b. Pada bulan Oktober 1946, pemerintah mengeluarkanORI (Oeang Republik Indonesia) yang menggantikan tiga mata uang yang berlaku.

Soal No. 2). Apa tujuan dibentuk BKR?

Jawaban:

  • Menjaga kelancaran dalam mempersiapkan kemerdekaan pada bidang ketahanan wilayah
  • Mengamankan wilayah Indonesia dari penjajah
  • Menghilangkan pengaruh asing yang ada di Indonesia

Soal No. 3). Jelaskan tentang hasil sidang PPKI tanggal 22 agustus 1945!

Jawaban:
a. Pembentukan KNI
KNI terdiri dari Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) yang berkedudukan di Jakarta dan Komite Nasional Indonesia Daerah (KNID) di provinsi.  Pembentukan KNIP secara resmi diumumkan pada tanggal 25 Agustus 1945 dan dilantik pada tanggal 29 Agustus 1945 di Gedung Kesenian, pasar Baru Jakarta.

KNIP menyelenggarakan rapat pada taggal 16 Oktober 1945. Ketika itu wakil Presiden RI mengeluarkan Maklumat No. X yang isinya meberikan kekuasaan dan wewenang legislatif kepada KNIP untuk ikut menetapkan Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN) sebelum MPR terbentuk.

b. Pembentukan PNI (Partai Nasional Inodnesia)
Awalnya PNI dinetuk sebagai partai tunggal di Indonesia, tetapi keputusan itu ditunda sampai tanggal 31 Agustus 1945. Akan tetapi, kemudian muncul maklumat tanggal 31 Agustus 1945 yang menyatakan pembentukan partai Nasional Indonesia ditunda karena segala kegiatan dicurahkan untuk komite nasional.

c. Pembentukan BKR ( Badan Keaman Rakyat)
Badan Keamanan Rakyat (BKR) dibentuk pada tanggal 23 Agustus 1945. BKR dibentuk sebagai pengganti Badan Penolong Korban Perang (BPKP). BKR terdiri dari BKR pusat dan BKR daerah. Adapun tugas dari BKR adalah penjaga keamanan umum di daerah-daerah di bawah koordinasi KNI daerah. Para pemuda juga kurang setuju dengan pembentukan BKR. Mereka menghendaki pembentukan tentara naisonal.

Pada tanggal 5 Oktober 1945 dikeluarkan maklumat pemerintah yang menyatakan berdirinya Tentara Keamanan Rakyat (TKR). Sebagai pimpinan TKR ditunjuk Supryadi. Supryadi ditunjuk sebagai pemimpin tertingi TKR ternyata tidak pernah muncul. Jabatan itu pada akhirnya dipegang oleh Kolonel Sudirman.

Soal No. 4). Jelaskan Isi Perjanjian Roem – Royen!

Jawaban:
Isi Perjanjian Roem Royen – Akhirnya titik terang dalam sengketa penyelesaian konflik antara pihak Indonesia-Belanda terlihat. Hal ini dikarenakan kedua belah pihak bersedia untuk maju ke meja perundingan.Keberhasilan membawa masalah Indonesia-Belanda ke meja perundingan tidak terlepas dari inisiatif komisi PBB untuk Indonesia.

Pada tanggal April 4 April 1949 dilaksanakan perundingan di Jakarta di bawah pimpinan Merle Cochran, anggota komisi dari Amerika serikat. Delegasi Republik Indonesia dipimpin oleh Mr. Mohammad Roem.

Dalam perundingan Roem Royen, pihak Republik Indonesia tetap berpendirian bahwa pengembalian pemerintahan Republik Indonesia ke Yogyakarta merupakan kunci pembuka untuk perundingan selanjutnya. Sebaliknya, pihak Belanda menuntut penghentian perang gerilya oleh Republik Indonesia. Akhirnya, pada tanggal 7 Mei 1949 berhasil dicapai persetujuan antara pihak Belanda dengan pihak Indonesia.

Kemudian disepakati kesanggupan kedua belah pihak untuk melaksanakan Resolusi Dewan Keamanan PBB tertanggal 28 Januari 1949 dan persetujuan pada tanggal 23 Maret 1949. Pernyataan pemerintah Republik Indonesia dibacakan oleh Ketua Delegasi Indonesia Mr. Mohammad Roem yang berisi antara lain sebagai berikut.

Pemerintah Republik Indonesia akan mengeluarkan perintah penghentian perang gerilya. Kedua belah pihak bekerja sama dalam hai mengembalikan perdamaian dan menjaga keamanan serta ketertiban. Belanda turut serta dalam Konferensi Meja Bundar (KMB) yang bertujuan mempercepat penyerahan kedaulatan lengkap dan tidak bersyarat kepada negara Republik Indonesia Serikat.

Pernyataan Delegasi Belanda dibacakan oleh Dr. J.H. van Royen, yang berisi antara lain sebagai berikut. Pemerintah Belanda menyetujui bahwa pemerintah Republik Indonesia harus bebas dan leluasa melakukan kewajiban dalam satu daerah yang meliputi Karesidenan Yogyakarta.

Pemerintah Belanda membebaskan secara tidak bersyarat para pemimpin Republik Indonesia dan tahanan politik yang ditawan sejak tanggal 19 Desember 1948. Pemerintah Belanda menyetujui bahwa Republik Indo-nesia akan menjadi bagian dari Republik Indonesia Serikat (RIS). Konferensi Meja Bundar (KMB) akan diadakan secepatnya di Den Haag sesudah pemerintah Republik Indonesia kembali ke Yogyakarta.

Soal No. 5). Dampak Perjanjian Roem Royen!

Jawaban:
Dengan tercapainya kesepakatan dalam Perjanjian Roem-Royen maka Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI) di Sumatra memerintahkan Sri Sultan Hamengku Buwono IX untuk mengambil alih pemerintahan di Yogyakarta dari tangan Belanda.

Sementara itu, pihak TNI dengan penuh kecurigaan menyambut hasil persetujuan itu. Namun, Panglima Besar Jenderal Sudirman memperingatkan seluruh komando di bawahnya agar tidak memikirkan masalah-masalah perundingan.

Untuk mempertegas amanat Jenderal Sudirman itu, Panglima Tentara dan Teritorium Jawa Kolonel A.H. Nasution memerintahkan agar para komandan lapangan dapat membedakan gencatan senjata untuk kepentingan politik atau kepentingan militer. Pada umumnya kalangan TNI tidak mempercayai sepenuhnya hasil-hasil perundingan, karena selalu merugikan perjuangan bangsa Indonesia.

Pada tanggal 22 Juni 1949 diadakan perundingan segitiga antara Republik Indonesia, Bijeenkomst voor Federaal Overleg (BFO), dan Belanda di bawah pengawasan Komisi PBB yang dipimpin oleh Christchley. Perundingan itu menghasilkan tiga keputusan, yaitu sebagai berikut.

  • Pengembalian pemerintahan Republik Indonesia ke Yogyakarta akan dilaksanakan pada tanggal 4 Juni 1949.
  • Perintah penghentian perang gerilya akan diberikan setelah pemerintahan Republik Indonesia berada di Yogyakarta pada tanggal 1 Juli 1949.
  • Konferensi Meja Bundar (KMB) akan dilaksanakan di Den Haag.

Pasca Perjanjian Roem Royen

Setelah tercapainya perundingan Roem Royen, pada tanggal 1 Juli 1949 pemerintah Republik Indonesia secara resmi kembali ke Yogyakarta. Selanjutnya, disusul dengan kedatangan para pemimpin Republik Indonesia dari medan gerilya. Panglima Besar Jenderal Sudirman tiba kembali di Yogyakarta tanggal 10 Juli 1949.

Setelah pemerintahan Republik Indonesia kembali ke Yogyakarta, pada tanggal 13 Juli 1949 diselenggarakan siding cabinet. Dalam siding tersebut Syafruddin Prawiranegara mengembalikan mandate kepada wakil presiden Moh Hatta. Dalam siding tersebut juga diputuskan Sri Sultan Hamengku Buwono IX diangkat menjadi menteri pertahanan merangkap koordinator keamanan.

Soal No. 6). Sebutkan hasil perundingan linggarjati!

Jawaban:

  • Belanda mengakui secara de facto wilayah Republik Indonesia, yaitu Jawa, Sumatera dan Madura.
  • Belanda harus meninggalkan wilayah RI paling lambat tanggal 1 Januari1949.
  • Pihak Belanda dan Indonesia Sepakat membentuk negara RIS.
  • Dalam bentuk RIS Indonesia harus tergabung dalam Commonwealth atau Persemakmuran Indonesia-Belanda dengan mahkota negeri Belanda sebagai kepala uni.
Scroll to Top