Sebutkan 5 faktor penyebab kemunduran Kerajaan Sriwijaya
Kerajaan Sriwijaya adalah kerajaan Melayu kuno di pulau Sumatra yang banyak berpengaruh di kepulauan Nusantara. Kerajaan Sriwijaya didirikan oleh Dapunta Hyang Srijayanegara yang merupakan Raja pertama kerajaan Sriwijaya. Sriwijaya dikenal sebagai salah satu Kerajaan Maritim terbesar di Indonesia.
Wilayah perairan Selat Malaka yang menjadi penghubung bagi kebudayaan besar India dengan China merupakan jaringan perdagangan yang besar. Kondisi ini telah menjadi keuntungan sejak beberapa pelabuhan dibangun di sepanjang wilayah pantai Sumatra dan Semenanjung Melayu. Kondisi semacam ini akhirnya mempercepat pertumbuhan kebudayaan besar di Kerajaan Sriwijaya.
Pada masa pemerintahan Raja Balaputra Dewa, Kerajaan Sriwijaya mengalami masa kejayaannya. Raja Balaputra Dewa masih keturunan Raja Syailendra. Pada awalnya, Raja Balaputra Dewa adalah raja dari Kerajaan Syailendra (di Jawa Tengah). Ketika terjadi perang Saudara di Kerajaan Syailendra antara Balaputra Dewa dan Pramodhawardani (kakaknya) yang dibantu oleh Rakai Pikatan (Dinasti Sanjaya), Balaputra Dewa mengalami kekalahan.
Akibat kekalahan itu, Raja Balaputra Dewa lari ke Sriwijaya. Di Kerajaan Sriwijaya berkuasa Raja Dharma Setru (kakek dari Raja Balaputra Dewa) yang tidak memiliki keturunan, sehingga kedatangan Raja Balaputra Dewa di Kerajaan Sriwijaya disambut baik.
Kemudian, ia diangkat menjadi Raja.Pada masa pemerintahan Raja Balaputra Dewa, Kerajaan Sriwijaya berkembang semakin pesat. Raja Balaputra Dewa meningkatkan kegiatan pelayaran dan perdagangan rakyat Sriwijaya. Disamping itu, Raja Balaputra Dewa menjalin hubungan dengan kerajaan-kerajaan yang berada di luar wilayah Indonesia, terutama dengan kerajaan-kerajaan yang berada di India, seperti Kerajaan Benggala (Nalanda) maupun Kerajaan Chola.
Bahkan pada maa pemerintahannya, Kerajaan Sriwijaya menjadi pusat perdagangan dan penyebaran agama Budha di Asia Tenggara. Pasca berakhirnya pemerintahan Raja Balaputra Dewa, Kerajaan Sriwijaya mulai mengalami kemunduran. Akibat dari persaingan di bidang pelayaran dan perdagangan, Raja Rajendra Chola melakukan dua kali penyerangan ke Kerajaan Sriwijaya. Bahkan pada penyerangganya yang kedua, Kerajaan Chola berhasil menawan Raja Cri Sanggrama Wijayatunggawarman serta berhasil merebut kota dan bandar-bandar penting Kerajaan Sriwijaya.
Pada abad ke-13 M, Kerajaan Sriwijaya mengalami kemunduran yang luar biasa. Kerajaan Siam yang juga memiliki kepentingan dalam perdagangan memperluas wilayah kekuasaannya ke wilayah selatan. Akibat dari perluasan Kerajaan Siam tersebut, kegiatan pelayaran perdagangan Kerajaan Sriwijaya semakin berkurang. Sriwijaya menjadi kerajaan kecil dan lemah yang wilayahnya terbatas di daerah Palembang, pada abad ke-13 Kerajaan Sriwijaya di serang dan di hancurkan oleh Kerajaan Majapahit.
Sebuah gambaran tentang kerajaan yang pernah mencapai masa keemasan dan kekuasaan yang begitu luas, akhirnya harus terhenti dan mengalami keruntuhan. Dalam runtuhnya sebuah sistem kerajaan tentu ada banyak hal yang menjadi faktor atau menjadi sebab kerajaan tersebut dapat runtuh. Faktor yang menyebabkan kemunduran kerajaan Sriwijaya yaitu :
- Kemunduran pemerintahan sebagai sebab runtuhnya Kerajaan Sriwijaya pada Abad ke 13 Masehi.
- Faktor sosial budaya sebagai sebab runtuhnya Kerajaan Sriwijaya pada Abad ke 13 Masehi.
- Faktor ekonomi sebagai sebab runtuhnya Kerajaan Sriwijaya pada Abad ke 13 Masehi.
- Kemunduran perdagangan sebagai sebab runtuhnya Kerajaan Sriwijaya pada Abad ke 13 Masehi.
- Faktor politik sebagai salah satu penyebab runtuhnya Kerajaan Sriwijaya pada Abad ke 13 Masehi