Jelaskan Kehidupan sosial Kerajaan Tarumanegara

Tarumanagara atau Kerajaan Taruma adalah sebuah kerajaan yang pernah berkuasa di wilayah barat pulau Jawa pada abad ke-4 hingga abad ke-7 M. Taruma merupakan salah satu kerajaan tertua di Nusantara yang meninggalkan catatan sejarah. Dalam catatan sejarah dan peninggalan artefak di sekitar lokasi kerajaan, terlihat bahwa pada saat itu Kerajaan Taruma adalah kerajaan Hindu beraliran Wisnu.

Kerajaan Tarumanagara bisa dikatakan kebudayaan mereka sudah tinggi. Terbukti dengan penggalian sungai untuk mencegah banjir dan sebagai saluran irigasi untuk kepentingan pertanian. Terlihat pula dari teknik dan cara penulisan huruf-huruf pada prasasti yang ditemukan, menjadi bukti kebudayaan masyarakat pada saat itu tergolong sudah maju.

Dilihat dari teknik dan cara penulisan huruf-huruf dari prasasti-prasasti yang ditemukan sebagai bukti kebesaran kerjaan tarumanegara, dapat diketahui bahwa tingkat kebudayaan masyarakat pada saat itu sudah tinggi. Selain sebagai peninggalan budaya, keberadaan prasasti-prasasti tersebut menunjukkan telah berkembangnya kebudayaan tulis menulis di kerajaan tarumanegara.

Kehidupan social kerajaan tarumanegara sudah teratur rapi, hal ini terlihat dari upaya raja purnawarman yang terus berusaha untuk meningkatkan kesejahteraan kehidupan rakyatnya. Raja purnawarman juga sangat memperhatikan kedudukan kaum brahmana yang dianggap penting dalam melaksanakan setiap upacara korban yang dilaksanakan di kerajaan sebagai tanda penghormatan kepada para dewa.

Mengacu dari beberapa sumber yang ada dan bukti-bukti yang sudah ditemukan, terdapat dugaan bahwa untuk mata pencaharian kerajaan Tarumanegara berada di sektor peternakan, perburuan, perdagangan, perniagaan dan pertanian. Adapu berita tentang perburuan, semisal ditemukan adanya gading gajah dan cula badak yang tentunya berasal dari hasil perburuan.

Kemudian untuk pertanian dan peternakan menjadi sebuah mata pencaharian, itu diketahui dari isi Prasasti tugu. Pada prasasti tersebut dikatakan bahwa untuk usaha dalam pembuatan saluran air yang sepanjang 6.122 tombak atau sama dengan 6,1 sampai 9,2 km. Adapun pemberian kepada 1000 ekor hewan sapi untuk para brahmana yang berasal dari Raja Purnawarman, hal tersebut menunjukkan bawah peternakan merupakan salah satu pencaharian rakyat tarumanegara.

Berdasarkan dari berita Fahien yang berasal dari CIna, bahwa di Tarumanegara terdapat tiga agama yang telah dianut. Ketiga agama tersebut yaitu agama Hindu dan Agama Budha serta suatu sistem kepercayaan yang tidak begitu jelas namanya. Menurut dari Prasasti Tugu, hadiah diberikan sebanyak 1000 ekor sapi kepada para Brahman oleh Raja Purnawarman itu menunjukkan adanya suatu hubungan yang sangat erat dengan sistem kepercayaan Weda.

Kemudian begitu halnya dengan yang tertuang di PRasasti Ciaruteun yang memiliki kedua telapak kaki Purnawarman yang mirip dengan kaki dewa Wisnu. Di prasasti Jambu, Purnawarman mirip dengan Indra yang telah terkenal sebagai dewa perang sekaligus mempunyai sifat-sifat seperti dewa matahari.

Kehidupan masyarakat Tarumanagara tak jauh beda dengan Kutai. Menurut sebuah prasasti, kehidupan sosialnya telah berkembang baik, terlihat dari penggalian kanal (sungai yang digali) Gomati dan Candrabhaga secara gotong-royong. Tenaga kerja yang diperintah menggali kanal tersebut biasanya dari golongan budak dan kaum sudra. Pembangunan kanal Gomati dan Candrabaga begitu bermakna bagi perekonomian Tarumanagara. Selain sebagai sarana pencegah banjir, juga dapat dipergunakan sebagai sarana transportasi (lalu lintas) air dan perdagangan antara pedagang Tarumanagara dengan pedagang daerah lain. Hasil bumi merupakan komoditas utama.

Melalui perdagangan, masyarakat Tarumanagara dapat memperoleh barang yang tidak dihasilkan di kerajaannya. Kehidupan ekonomi Tarumanagara bertumpu pada hasil lading dan kebun. Barang yang ditawarkan adalah beras dan kayu jati. Mayoritas rakyat Tarumanagara adalah peladang. Karena masyarakat peladang selalu berpindah-pindah tempat. Ini berbeda dengan masyarakat petani yang selalu menetap di satu tempat, misalnya di Jawa Tengah dan Timur.

Scroll to Top