Jamur atau cendawan adalah tumbuhan yang tidak mempunyai klorofil sehingga bersifat heterotrof. Jamur ada yang uniseluler dan multiseluler. Tubuhnya terdiri dari benang-benang yang disebut hifa. Hifa dapat membentuk anyaman bercabang-cabang yang disebut miselium. Reproduksi jamur, ada yang dengan cara vegetatif ada juga dengan cara generatif. Jamur menyerap zat organik dari lingkungan melalui hifa dan miseliumnya untuk memperoleh makanannya.
Setelah itu, menyimpannya dalam bentuk glikogen. Jamur merupakan konsumen, maka dari itu jamur bergantung pada substrat yang menyediakan karbohidrat, protein, vitamin, dan senyawa kimia lainnya. Semua zat itu diperoleh dari lingkungannya. Sebagai makhluk heterotrof, jamur dapat bersifat parasit obligat, parasit fakultatif, atau saprofit
Hifa (bahasa Latin: hypha, jamak hyphae) adalah struktur fungi berbentuk seperti tabung yang terbentuk dari pertumbuhan spora atau konidia. Kumpulan hifa dapat membentuk massa yang dikenal dengan miselum (mycelium, jamak mycelia). Hifa dapat dengan mudah dilihat dengan mata bila telah membentuk miselium. Struktur berbentuk mirip payung yang biasa dikenal orang sebagai jamur tidak lain hanyalah alat reproduksi yang dikenal sebagai karpus atau tubuh buah, yang muncul hanya sewaktu-waktu.
Hifa berisi protoplasma yang dikelilingi oleh suatu dinding yang kuat. Tebal dinding sel hifa pada bagian ujung atau apikal sekitar 125—250nm. Pada kebanyakan fungi terdapat dinding pembatas pada hifa. Dinding pembatas pada hifa disebut septum (septum, jamak septa). Hifa yang memiliki septum dan memiliki satu inti disebut monositik. Hifa yang tidak memiliki septum dan memiliki banyak inti disebut senositik (coenocytic)
Hifa aseptat atau hifa tidak bersepta
Yaitu hifa yang tidak mempunyai sekat atau septum dari dinding sel. Istilah lain dari hifa tipe ini adalah senosit. Hifa ini dapat dijumpai misalnya padaRhizopus oryzae dan Mucor mucedo.
Hifa septat uninukleus atau hifa bersepta berinti tunggal
Yaitu hifa yang disusun oleh sel-sel berinti tunggal dan memiliki sekat yang membagi hifa menjadi ruang-ruang, dan setiap ruang memiliki satu inti sel. Meskipun demikian, inti sel dan sitoplasma dari ruang yang satu dapat berpindah ke ruang lainnya. Hal ini dimungkinkan oleh adanya pori pada sekat-sekat tersebut. Hifa tipe ini dapat dijumpai misalnya pada Puccinia graminis.
Hifa septat multinukleus atau hifa bersepta berinti banyak
Yaitu hifa yang disusun oleh sel-sel berinti banyak dan memiliki sekat yang membagi hifa menjadi ruang-ruang, dan setiap ruang memiliki inti sel lebih dari satu. Nectria cinnabarina merupakan contoh jamur yang memiliki tipe hifa seperti ini.